Langsung ke konten utama

Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Manusia

Pelajaran pada bab “Sistem Reproduksi” adalah mata pelajaran Biologi yang diberikan untuk siswa menengah (SMA). Pada bab ini dikenal Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Manusia. Kita bahas kedua-duanya pada point-pointnya saja.
1. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
a. Organ Reproduksi
Pada tumbuhan biji tertutup atau dalam bahasa latin dikenal dengan istilah “angiospermae”, alat reproduksi terdapat pada bunga. Alat kelamin jantan yaitu benang sari yang terdiri atas kepala sari (antena) dan tangkai sari (filamen), Sedangkan alat kelamin betina yaitu putik yang terdiri atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovarium).
Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Manusia

b. Jenis Reproduksi
Jenis Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu Reproduksi Generatif  dan Reproduksi Vegetatif. Contoh Reproduksi Generatif seperti penyerbukan, fertilisasi (pembuahan), buah/biji. Sedangkan Reproduksi Vegetatif terjadi secara alami yang bisa terjadi melalui tunas, umbi, rhizoma dan dapat juga melalui buatan seperti cangkok, steak dan okulasi.
2. Sistem Reproduksi pada Manusia
a. Organ Reproduksi
Organ Reproduksi pada Manusia terdiri atas Organ kelamin utama, yaitu ganad sebagai penghasil gamet/sel kelamin dan organ kelamin tambahan yaitu bagian-bagian yang berfungsi menyalurkan, menyimpan gamet sementara, memelihara embrio dan sebagainya. Pada organ reproduksi manusia juga dibedakan berdasarkan kelamin laki-laki dan wanita.

Pada organ reproduksi laki-laki  terdapat organ utama dan organ tambahan. Pada organ utama terdapat testis (buah zakar) yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Sedangkan pada organ tambahan terdapat saluran reproduksi yaitu duktus ekpididimis yang berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma, vas deferens, dan vesica seminalis (kantong sperma), kelenjar kelamin, dan alat kelamin lular.

Pada organ reproduksi wanita terdapat juga organ utama dan organ tambahan. Pada organ utama terdapat ovarium yang berfungsi menghasilkan ovum. Pada organ tambahan terdapat saluran kelamin yang terdiri dari infundibulum untuk menampung ovum. tubafallopi sebagai tempat terjadinya fertilisasi, uterus/rahim sebagai tempat tumbuhnya embrio, vagina untuk jalan melahirkan, vulva alat kelamin luar yaitu labia mayora, labia minora, klitoris dan vestibula.

b. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum)
c. Pertumbuhan Embrio dalam Uterus
Hasil Fertilisasi adalah Zigot yang kemudian tumbuh menjadi embrio didalam Uterus.

d Kelahiran
Setelah masa kehamilan 266 hari atau 33 minggu bayi akan lahir, berat bayi normal yaitu antara 2,7 – 3,6 Kg dengan panjang 50 cm.
e. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Menurut ilmu kedokteran atau ilmu kesehatan, Selama 6 bulan pertama makanan yang paling bagus untuk diberikan kepada bayi adalah ASI walaupun sebenarnya dapat diganti dengan susu formula.

f. Alat Kontrasepsi, merupakan alat untuk mencegah kehamilan.
Artikel diatas merupakan rangkuman pada bab Sistem Reproduksi, Silahkan pelajari lebih lanjut tentang “Sistem Reproduksi” dengan buku-buku pelajaran yang telah direkomendasikan oleh guru anda msing-masing.

Postingan populer dari blog ini

Improvisasi Gerak dalam Tari

Improvisasi Gerak dalam Tari – Pada saat mengapresiasi karya tari, kamu pasti melihat beberapa adegan gerak yang berbeda dari yang lainnya, khususnya pada garapan karya tari kelompok. Perbedaan adegan gerak itu dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja atau sebaliknya. Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi oleh si penari. Akan tetapi, pada pelaksanaanya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Pada situasi ini si penari sudah dikondisikan untuk melakukan gerak-gerak improvisasi dalam pengadegannya. Inti dari gerak impovisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadegan dari gerak itu sendiri. Konsep Tata Pentas Telah dijelaskan dalam beberapa kesempatan pembelajaran sebelumnya, sebuah penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak tu

Susunan Panitia Pameran

Suatu pameran akan sukses dan lancar jika susunan panitia pameran dibentuk secara rapi dan terorganisir dengan sebaik-baiknya. Penyusunan struktur panitia pameran ini harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan tingkat kebutuhan sekolah masing-masing. Pada umumnya susunan kepanitiaan pameran terdiri dari panitia inti dibantu dengan seksi-seksinya. Berikut ini adalah pembagian tugas panitia pameran : a. Ketua Ketua panitia ialah pemimpin penyelenggaraan kegiatan pameran dan bertanggung-jawab terhadap kelancaran pelaksanaannya. Ketua  panitia juga diharapkan bisa mencari solusi untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada sejak merencanakan sebuah pameran sampai tahap pelaksanaannya. Sang ketua juga diharapkan mempunyai sikap kepemimpinan yang jujur dan tegas disertai juga sifat bijaksana, sabar dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Juga seorang ketua dalam menjalankan tugasnya, harus dapat bekerja sama dan berkomunikasi denga

Proses Garap Gerak Tari Kreasi

Pengertian sederhana dari proses eksplorasi adalah proses penjajagan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Dalam melakukan proses penjajagan gerak dan pencarian motif-motif gerak diperlukan beberapa cara atau stimulus sehingga mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat motif-motif gerak untuk kebutuhan garapan tari. Pada langkah ekplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh pancaindera. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara sederhana. Adapun rangsang dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan pikir, semangat, dan mendorong terjadinya suatu kegiatan. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut di antaranya berupa rangsan